Cahaya Ilmu Penerang Hidup

Kamis, 18 Februari 2016

Yuk, Jadi Muslimah Cerdas Dengan Memakai Hijab


7 Cahaya Islam - Salah satu cara membedakan wanita muslimah dengan wanita kafir adalah dari pakaian yang mereka gunakan, bisa dipastikan bahwa jilbab merupakan ciri khas dari wanita Islam atau muslimah. Jika demikian, kenapa masih ada wanita Islam yang belum berhijab secara syar’i atau tidak berhijab secara totalitas? Perlu diubah pandangan masyarakat kini mengenai hijab. Hijab bukan kewajiban untuk tamatan pesantren, yang ilmu pengetahuan islamiyahnya luas, yang akhlaknya baik, yang ibadahnya bagus, sekali lagi tidak demikian.



 

Kewajiban menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya atau dalam kata lain takwa ialah bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Rabb nya, artinya tatkala kita serahkan segala urusan dan segala aturan kepada Allah maka pada saat itu juga semua aturan yang Allah tetapkan dalam Alquran merupakan suatu hal yang mau tidak mau harus ditaati, suka atau tidak suka harus dijalankan, siap atau tidak siap harus dilakukan.

Hijab merupakan perlindungan diri wanita Islam. Ketika Allah menyeru kepada Nabi agar mengatakan kepada istri-istri mereka, anak-anak perempuan mereka, saudara-saudara perempuan mereka dan kepada seluruh wanita beriman agar mengenakan jilbab keseluruh tubuh, agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu. Telah jelas bahwa berhijab secara syar’i bentuk dari kepatuhan seorang hamba kepada Rabb nya, bentuk dari keridhaan seorang hamba kepada Rabb nya seperti ridha nya kaum Muhajirin dan Anshar atas setiap perkara yang telah ditetapkan Allah, Allah ridha terhadap mereka, mereka pun ridha terhadap Allah.





 


Alkisah,

”Pada suatu hari, di kota Madinah ada seorang wanita cantik yang sedang berjalan dengan mengikatkan kerudungnya ke telinganya (yang menjadi tend wanita pada saat itu) sehingga tampak leher dan dadanya. Seorang laki-laki dari golongan Anshar berpapasan dengannya, karena kecantikan wanita tersebut dia terpesona dan tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya, dia telah mabuk akan kemolekan wanita tersebut. Sang wanita memasuki gang sempit, sedang pandangan laki-laki tersebut terus membuntutinya sampai tak terasa dia terbentur sebuah benda keras dan tajam sejenis tulang atau kayu yang menjorok dari tembok sehingga kepala dan dadanya mengucurkan darah segar yang melumuri pakaiannya. Dalam keadaan seperti itu dia datang menghadap Rasulullah saw dan menuturkan semua yang terjadi”. 

Ini adalah salah satu kisah dari sekian banyak kisah fitnah yang terjadi akibat ulah kaum hawa yang tidak menutup auratnya. 

Semoga wanita-wanita yang membaca artikel ini bukan termasuk penyebab dari timbulnya fitnah atau seandainya termasuk di dalamnya mulailah dari sekarang kita memperbaiki diri dengan cara berhijab secara syar’i. Karena berhijab syar’i adalah bukti dari seorang muslimah yang cerdas.

Sumber : Dakwatuna

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Yuk, Jadi Muslimah Cerdas Dengan Memakai Hijab

0 komentar:

Posting Komentar